RAWALUMBU
– Proses penjaringan bacaleg (bakal calon legislative) menjadi caleg (calon
legislative) di parati Gerindra kini sampai pada tahap ketiga yaitu wawancara,
setelah dua tahap sebelumnya pendaftaran dan verifikasi telah dilalui.
“Dalam tahap wawancara inilah para
bacaleg akan diseleksi menjadi caleg,” ungkap Ketua DPC Partai Gerindra, Ibnu
Hajar Tanjung kepada Bekasi Ekspres News, Jum’at (22/3).
Ibnu menjelaskan, 189 bacaleg yang
mengikuti proses seleksi wawancara di kantor secretariat DPC Paratai Gerindra
di jalan Raya Narogong tersebut akan mengerucut menjadi 50 caleg. “Dari 189
bacaleg itu 55 adalah bacaleg perempuan yang akan diseleksi menjadi 15 caleg
perempuan untuk memenuhi kuota 30% keterwakilan perempuan,” ujarnya.
Namun demikian, kata Ibnu, jumlah
caleg perempuan tersebut tidak terpaku 30%. “Bisa lebih kalau memang caleg
perempuan yang mampu lebih dari 15, jadi tidak harus 30%,”jelasnya.
Dari kuota 50 anggota legislative di
DPRD Kota Bekasi tahun 2014 nanti, menurut Ibnu, Gerindra optimis akan
mendapatkan 20 persennya atau 10 kursi. “Insya Allah, kami optimis akan
dapatkan itu,” tandasnya.
Caranya, lanjut dia, yaitu dengan
melakukan langkah-langkah seperti seleksi untuk caleg tersebut dengan memilih
anak-anak bangsa yang mempunyai elektabilitas tinggi, punya figur ketokohannya,
punya komitmen terhadap masyarakat Kota Bekasi, terhadap Partai Gerindra dan
rekan-rekan partainya. “Dengan demikian saat dia mencalonkan di dapilnya dia
punya massa dan kemampuan untuk menyukseskan dirinya,” ujarnya.
Ibnu memaparkan, seleksi yang
dilakukan Partai Gerindra terhadap caleg yang maju, pertama caleg itu harus
paham dengan legislative dengan segala tupoksinya (tugas pokok dan fungsi). “Caleg juga harus paham dengan wawasan tentang
kebangsaan serta pemahamannya tentang Partai Gerindra. Selain itu, caleg
Gerindra harus bias mengukur serjauh mana kemampuan untuk mencalonkan dirinya,”
paparnya.
Ia
mengimbau kepada para bacaleg yang tereliminasi dari proses seleksi wawancara
ini, agar tatap berbesar hati. “Yakinlah bukan hanya saat ini saja kesempatan
untuk maju. Masih ada kesempatan lain waktu berbuat untuk partai, misalnya
bagaimana kita berjuang untuk menempatkan prabowo manjadi presiden,”
pungkasnya.
Sementara
terpisah, salah satu bacaleg yang mengikuti seleksi wawancara tersebut, Cecep
Adi Saputra, mengungkapkan kepada Bekasi Ekspres News, keinginannya mencalonkan
diri menjadi anggota legislative, termotivasi ingin berbuat untuk masyarakat.
“Untuk lebih fokusnya, jika memang dipercaya menjadi wakil rakyat, saya akan
berkonsentrasi untuk membantu menyelamatkan kalangan PKL (pedagang kaki lima),”
kata Cecep.
Ia
menilai selama ini pembelaan dari pemerintah Kota Bekasi dan control dari wakil
rakyat terhadap PKL ini masih sangat kurang. Hal tersebut terlihat dari
banyaknya pedagang yang gulung tikar atau bangkrut karena korban pembangunan
atau revitalisasi pasar yang dilakukan pemkot Bekasi .”Jadi akhirn ya pedagang
kecil yang modalnya kecil bangkrut karena terdesak oleh pendatang yang modalnya
lebih besar. Itulah yang dibela oleh pemerintah,” tegasnya.
Cecep
menambahkan, untuk mempertahankan pedagang kecil tersebut, maka jika ia menjadi
anggota dewan, akan membuat perda (peraturan daerah) yang membatasi pembangunan
mal-mal di Kota Bekasi.”Ini untuk menyelamatkan pedagang kecil agar tidak
terdesak dan tergusur oleh pedagang besar,” pungkasnya. (HEN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar